Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ebiet G Ade

Untukmu kekasih - Ebiet G Ade

Ingin berjalan berdua denganmu kekasih Lewati malam setelah usai rinai gerimis Lelah wajah diluruh dengan rumput biru Jemari tangan kita lekat jadi satu Pipimu memerah, hasratku merekah Kenapakah waktu tertinggal jauh Ku katakan kepadamu tentang hijau rumah Yang bakal kita kerjakan dengan sederhana Kita segera akrap dengan sinar pagi Nyanyian kupu-kupu hinggap di rambutmu Tersenyumlah kamu, tertawalah aku Kenapakah waktu tertinggal jauh *** Malam ... suntingkan rembulan untukku        Agar ... cinta tak berpaling dariku        Lama ... aku pelajari satu puisi        Sayang ... bila hanya angin yang mengerti        Oh burung bernyanyilah ... demi terjalin cinta        Ho ho ho o ... ho ho ... ho ho o o ... Kembali ke *** .....

Untuk Kita Renungkan - Ebiet G Ade

Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih Suci lahir dan dialam batin Tengoklah ke dalam sebelum bicara Singkirkan debu yang masih melekat Ooo singkirkan debu yang masih melekat Du du du du du ... Du du du ... oo ... ooo ... oo ... ho ... Anugrah dan bencana adalah kehendaknya Kita mesti tabah menjalani Hanya cambuk kecil agar kita sadar Adalah dia di atas segalanya Adalah dia di atas segalanya Anak menjerit-jerit Rasa panas membakar Lahar dan badai menyapu bersih Ini bukan hukuman Hanya satu isyarat Bahwa kita meski banyak berubah Memang bila kita kaji lebih jauh Dalam kekalutan masih banya tangan Yang tega berbuat nista ooho ... Tuhan pasti telah memperhitungkan Amal dan dosa yang kita perbuat Kemanakah lagi kita kan sembunyi Hanya kepadanya kita kembali Tak ada yang bakal bisa menjawab Mari hanyalah sujud padaNya Du du du du du ... Du du du ... oo ... ooo ... oo ... ho ...

Titip Rindu Buat Ayah - Ebiet G Ade

Dimatamu masih tersimpan selaksa peristiwa Benturan dan hempasan terpahat dikeningmu Kau nampak tua dan lelah keringat mengucur deras Namun kau tetap tabah ... Meski nafasmu kadang tersengal Memikul beban yang makin sarat Kau tetap bertahan Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan Bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari Kini kurus dan membungkuk ... Namun semangat tak pernah pudar Meski langkahmu kadang gemetar Kau tetap setia     Ayah ... dalam hening sepi ku rindu     Untuk ... menuai padi milik kita     Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan     Anakmu sekarang banyak menanggung beban   Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan Bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari Kini kurus dan membungkuk ... Namun semangat tak pernah pudar Meski langkahmu kadang gemetar Kau tetap setia

Seraut Wajah - Ebiet G Ade

Wajah yang selalu dilumuri senyum Legam tersengat teri matahari Keperkasaannya tak memudar Terbaca dari garis-garis di dagu Waktu telah menggilas semuanya Ia tinggal punya jiwa Pengorbanan yang tak sia-sia Untuk negeri yang dicintai ... dikasihi     Tangan dan kaki rela kau serakan     Darah keringat rela kau cucurkan     Bukan hanya untuk ukir namamu     Ikhlas demi langit bumi     Bersumpah mempertahankan setiap jengkal tanah Wajah yang tak pernah mengeluh Tegar dalam sikap sempurna ... pantang menyerah     Tangan dan kaki rela kau serakan     Darah keringat rela kau cucurkan     Bukan hanya untuk ukir namamu     Ikhlas demi langit bumi     Bersumpah mempertahankan setiap jengkal tanah     Merah merdeka ... putih merdeka ... warna merdeka ...

Rembulan Menangis - Ebiet G Ade

Rembulan menagis di serambi malam Intan buah hatimu dicabik tangan-tangan serigala Bintang-bintang muram beku dalam luka Untukmu saudaraku kami semua turut berduka     Lolong burung malam di rimba     Melengking menyayat jiwa     Tangis kami pecah di batu     Duka kami remuk di dada     Do'a kami bersama-sama untukmu ... untukmu ...         Angin pun menjerit ... badai bergemuruh         Semuanya marah hanya iblis terbang bersorak     Lolong burung malam di rimba     Melengking menyayat jiwa     Tangis kami pecah di batu     Duka kami remuk di dada     Do'a kami bersama-sama untukmu ...     Lolong burung malam di rimba     Melengking menyayat jiwa     Tangis kami pecah di batu     Duka kami remuk di dada     Do'a kami bersama-sama untukmu ... untukmu ...     Untukmu ... untukmu ... untukmu ...