Gudang Lagu

Memori bulan desember Membawa kesan dalam hatiku Ketika ku jumpa dia.. Ketika itu pulang sekolah Jumpa dengannya tiada sengaja Bertemu di simpang jalan Dua mata berpadu pandang sejenak Saling melempar senyum nan manis Berdebar rasa hatiku... Interlude ... Memori bulan desember Membawa tiara sedih hatiku Terbuka pintu bahagia... Kini dia t'lah jadi milik aku Bahagianya rasa hatiku Memori bulan desember, Memori bulan desember...

Mungkinkah ombak 'kan berhenti Sementara badai pun mengayun datang Hempasan demi hempasan pun menerpa pantai Membawa sejuta duka dalam dirimu... Mengapa bunga-bunga berguguran Berbagai aroma kini pun menghilang Kapankah ia 'kan mekar dan mekar kembali Kadang hidup ini hanya tumpuan dosa... Reff : Oh bukan salahmu dan bukan juga salahku Mengapa takdir ini menimpa kita Oh bukan salahku dan bukan juga salahmu Mengapa samudera cinta membawa duka, Mengapa samudera cinta membawa duka.. Kesucian kini t'lah hilang Terbawa arus cinta kita berdua Tuhan kumohon padamu ampuni dosaku Agar kutemukan damainya hati ini... Kembali ke : Reff : ... (2x)

Terpisah samudera, terpisah bencana Cinta yang suci, telah ternoda oleh Debur ombak hatimu... Permadani biru, jejak cinta kita Kini menjelma, jadi mimpi yang hitam Hilang ditelan waktu... (*) Merindu, hanyalah merindu amboy Mengkhayal, hanyalah mengkhayal Kapankah datang sinar cinta, untukku... Reff : Di langit mana harus ku lukis, gambaran cintaku ini Di pantai mana tempat berlabuh, biduk yang patah kemudi Serindu-rindunya, setulus-tulusnya, sehangat-hangatnya cinta T'lah kau sakiti hati ini t'lah kau korbankan perasaan, Manusia... Interlude ... Back to : (*) ...., Reff : ... Di langit mana harus ku lukis, gambaran cintaku ini Di pantai mana tempat berlabuh, biduk yang patah kemudi Serindu-rindunya, setulus-tulusnya, sehangat-hangatnya cinta T'lah kau sakiti hati ini, t''lah kau korbankan perasaan Manusia... manusia...

Walau jarak diantara kita Jauh terpisah di negeri seberang Namun rinduku tak pernah sirna Bagai kasih seorang ibu (*) Walau bumi hancur jadi debu Cintaku hanya tetap milikmu Tak akan goyah dihempas badai Bagai seteguh karang di lautan ini (#) Ku nanti di bandara cinta Ku tunggu engkau disini Tetapi hanya dalam mimpi Engkau kembali... Reff: Untuk apa cincin tunangan Bila kau pergi tanpa pesan Sepucuk surat pun tak datang Jangankan belai kasih sayang Seperti pungguk rindukan bulan Cintaku tergantung di awan Interlude ... Back to : (*)...., (#)...., Reff : ... ( Jangan engkau biarkan... hati penuh curiga Basuhlah rasa rindu cintaku kasih, s'lalu bersama Bukan maksud hatiku... untuk ingkari janji Percayalah oh kasih cintaku tulus hanya pad amu ) [ 2x... fade out... ]

Nama itu sering di bibir ini Wajahnya pula sering di hati Sungguhnya dikau serba sederhana Tapi bagiku kau cukup sempurna Terasa bagaikan baru semalam Saat-saat pertemuan Menyembunyikan debar di balik senyum Dalam hati putih cinta menguntum Reff : Jika dulu aku bebas melangkah Denganmu rela terpenjara Bukan nama paras rupa atau harta Terpaut pada budi bahasa Apalagi yang harus ku pinta Darimu Tuhan yang Maha Pemurah (*) Namamu di bibir terus meniti Wajahmu masih di hatiku Dimata orang engkau insan biasa Bagi diriku engkau istimewa... Interlude ... Back to : Reff : ... (*).....

(*) Senja itu tak pernah ku lupa Dikala aku sedang merajut cinta Ketika mentari merah mewarnai awan Disanalah hatiku lalu terlena (**) Mentari pun turut tersenyum Disaat kau lemparkan senyummu padaku Adakah rasa rindu, dibalik tirai hatimu Pintu hatiku terbuka untukmu... Reff : Masih ingatkah engkau Dikala mentari mulai menepi Di hamparan rumput nan luas menghijau Kau genggam erat tanganku, kau peluk diriku.. [2x] Interlude ... Back to : (*) ..., (**) ..., Reff : ... (3x) ...

Mengapa hati ini tak reda jua Walau kata maaf telah kau ucapkan Ingin ku sambut peluk dan tangismu Namun tulus ku tak mampu menerima... (*) Dengan air mata kau sembah bersimpuh Namun hati ini tiada jua luluh Mungkin t'lah biasa akrab dengan sepi Maafkan kasih cintaku tiada lagi... Reff : Oh sudahlah, janganlah kau biarkan matamu berkaca Tak sanggup ku menatap jatuh air matamu Tak mengapa, berpisah bukan pasti tak mungkin bersatu Biarlah aku kasih menatap bingkaimu Sudahlah sudah cukup cinta disini... (#) (Maafkanlah kekhilafanku, maafkanlah keputusanku Yang membuat hancur kecewa harapan cintamu Maafkanlah kekhilafanku, maafkanlah keputusanku Maafkanlah, maafkanlah, keraguanku...) Interlude ... Back to : (*)..., Reff : ...,  (#) ... Back to : Reff : ... Sudahlah sudah cukup cinta disini...

Bila kukenang kurenung gambar wajahmu Kisah yang lalu tak akan berulang lagi Lupakan saja, cerita lama Usah dirayu pada yang tak sudi Janganlah dinanti pada yang telah pergi Hanya luka lamakan berdarah kembali Kini kecewa, tidak terkata Mengapakah itu disebut lagi Reff : Apalah yang hendak dikata Sudah suratan takdir yang menentukan Oh inilah ragam manusia Manis di bibir pandai bermain lidah (*) Berputar-putar membelitkan kata-kata Hanya linangan air mata yang menitis Pada bayangan, di angin lalu Membisikkan kata rindu bayangan Interlude ... Back to : Reff ..., (*) ...

Jauh sudah aku melangkah Dalam menggapai impianku Ketika kau tak ramah Disaat rindu mencekam Haruskah diri luput dari mimpi Sedangkan dirimu masih tetap sendiri Entah apa kau cari... (*) Izinkan kehadiranku, dalam kesunyian dirimu Janganlah kau sangsikan Betapa tulus cinta kasihku, untukmu... Reff : Tiada harapan yang kau damba di sana Kini cintamu ada di sini T'rimalah aku pengganti Impianmu yang hilang... Interlude ... Kembali ke : (*) ... , Reff : ... (Tiada harapan yang ku dambakan Kini cintamu ada disini...) T'rimalah aku pengganti Impianmu yang hilang...